1. Laboratorium Hama Tanaman
Laboratorium penelitian Hama Tanaman berfokus pada pengembangan dan penemuan metode atau teknik untuk mengidentifikasi dan membudidayakan hama, menemukan biologi dan ekologi hama, serta interaksinya dengan lingkungan dan masyarakat manusia. Selain itu, laboratorium ini dibagi menjadi tiga unit:
a. Entomologi Dasar/Invertebrata Hama
Melakukan klasifikasi serangga, genetika, pertumbuhan, dan perkembangan, juga pada pendekatan seperti biologi, ekologi, dan habitat untuk memahami dan memprediksi fungsinya dalam ekosistem pertanian dan alam.
b. Entomologi Terapan/Vertebrata Hama
Memperluas pengetahuan tentang proses molekuler interaksi hama dan inang, ekologi kimia serangga, komunikasi dan mekanisme pertahanan.
c. Nematologi
Melakukan klasifikasi nematoda, genetika, pertumbuhan dan perkembangan, biologi nematoda, dan organisme terkait. Bidang lain yang menjadi perhatian untuk memahami dan memprediksi fungsinya dalam ekosistem pertanian dan alam, berfokus pada nematoda sebagai faktor kunci dalam ketahanan tanah, dan sebagai ancaman berkelanjutan bagi kesehatan tanaman.
2. Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan
a. Mikologi
Sub laboratorium ini mempelajari dan menganalisis jamur yang berfungsi sebagai patogen utama pada tanaman. Dilengkapi dengan mikroskop canggih dan bahan kultur, laboratorium ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi spesies jamur dan menilai dampaknya terhadap kesehatan tanaman dan ekosistem pertanian. Penelitian yang dilakukan di sini berfokus pada pemahaman interaksi antara jamur dan tanaman, serta pengembangan strategi pengelolaan penyakit yang lebih efektif.
b. Bakteriologi
Bagian Bakteriologi khusus meneliti bakteri yang dapat memengaruhi kesehatan tanaman. Fasilitas ini dilengkapi peralatan sterilisasi dan media kultur khusus untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri patogen. Penelitian di ruang ini bertujuan untuk mengungkap mekanisme infeksi bakteri dan dampaknya terhadap produktivitas tanaman, yang mendukung pengembangan metode pengendalian yang ramah lingkungan.
c. Virologi
Bagian Virologi menyediakan lingkungan yang terkendali untuk studi mendalam tentang virus yang menyerang tanaman. Dengan fasilitas pengujian dan pengamatan canggih, para peneliti dapat menganalisis pola infeksi, replikasi virus, dan interaksi virus-tanaman. Fokus utama penelitian disini adalah untuk memahami dampak virus terhadap kesehatan tanaman dan mencari solusi inovatif untuk mengatasi masalah penyakit virus di bidang pertanian.
3. Laboratorium Teknologi Pengendalian
Laboratorium penelitian ini terkait ilmu hama merupakan laboratorium yang menyediakan dan mengembangkan kompetensi serta melakukan penelitian terutama dalam aspek pengelolaan dan pengendalian hama. Aspek pengelolaan hama meliputi pengujian, analisis, penelitian dan pengembangan ilmiah, inspeksi, dan investigasi pertanian. Sedangkan aspek pengendalian hama meliputi fisika, kimia, biologi, dan pengendalian alami. Laboratorium Teknologi Pengendalian dibagi menjadi tiga unit:
a. Pengendalian Hayati
Didirikan untuk menangani Pengendalian Hama Terpadu dengan memanfaatkan semua teknik dan metode pengelolaan hama yang sesuai untuk menjaga populasi hama di bawah tingkat kerugian ekonomi. Memproduksi secara massal agen hayati yang bermanfaat yaitu Beauveria bassiana, Trichoderma sp., dan Metarhizium anisopliae.
b. Toksikologi Pertanian
Memahami aspek toksisitas kimia yang relevan dengan hama dan musuh alami, dan penelitian ketahanan tanaman pada pertanian untuk hama serangga utama.
c. Klinik Tumbuhan
Mengembangkan teknologi dan sistem pertanian yang berkelanjutan.